Dunia Yang Tidak Adil

Assalamualaikum.

Senyumlah sikit, walaupun minggu ini memang kita diselubungi oleh kesedihan peristiwa MH370 yang terhempas, dan tidak lupa kezaliman hukuman mati kepada 529 orang yang tidak pernah dilihat di zaman peradaban manusia, yang mana sekor haram pun organisasi yang menyokong hak asasi manusia bersuara menyatakan bantahan.

The more saddening fact is, our world is sooo sick. Tapi ia bukanlah sesuatu yang mengejutkan dan menghairankan.

Betapa banyak kisah, si penzalim menindas si pejuang kebenaran hingga ke akhir hayatnya, dan si penzalim nampak begitu berjaya di dunia atas kerja keras mereka, adakah bermakna nyawa pejuang kebenaran itu sia-sia melayang ?

Bahkan tidak, mereka tinggi darjatnya di sisi Tuhan mereka. Syahid buat mereka insyaAllah.

Mereka boleh tamatkan nyawa kita dengan bermacam cara, dengan pelbagai alasan. Namun, yakinlah, keadilan Allah itu pasti, dan mereka pasti akan tunduk malu di hadapan Tuhan mereka kelak atas segala kepalsuan yang mereka bangga-banggakan di dunia itu.

Dan ketika itu, dengan apakah tebusan yang mereka ingin tawarkan, supaya mereka terlepas daripada azab Allah yang pedih itu ?

Ketua-ketua mereka ? Organisasi mereka ? Kader kader mereka ? Harta benda mereka ? Anak pinak mereka ?

Tiada satupun yang bakal menghalangi mereka daripada pengadilan Allah swt yang Maha Adil.

Oleh itu, janganlah futur, janganlah berpaling ke belakang lagi, inilah jalan yang sudah dipilih.

Inilah jalan yang mahu mentauhidkan Allah di atas muka bumi ini, lebih dari segala-galanya.

Jika kamu rasa Islam itu hanya pada kalimat Allah, agama Islam pada I/C, pergi sembahyang lima waktu, bertahlil, akad nikah dan berhanana, mengapa begitu hebat sekali tentangan yang diterima pada gerakan-gerakan Islam pada hari ni ?

Tak boleh kawtim ke ?

Fikir-fikirkan, dan selamat beramal.

 Setiap kejadian itu pasti ada hikmahnya, kita merancang Tuhan yang menentukan.
Dan kepada Allah swt jualah setiap urusan kembali dan Dia-lah Sebaik-baik Perancang.

 Doa terkena musibah
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا
Innaa Lillaahi Wainnaa Ilaihi Raaji'uun, Allaahumma'jurnii Fii Musiibatii Waahliflii Khairan Minha
"Sesungguhnya kita ini milik Allah dan sungguh hanya kepada-Nya kita akan kembali. Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku ini dan berilah ganti yang lebih baik daripadanya."
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2012/05/11/19070/doa-saat-ditimpa-musibah/#sthash.EwbdPZtg.dpuf
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا
Innaa Lillaahi Wainnaa Ilaihi Raaji'uun, Allaahumma'jurnii Fii Musiibatii Waahliflii Khairan Minha
"Sesungguhnya kita ini milik Allah dan sungguh hanya kepada-Nya kita akan kembali. Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku ini dan berilah ganti yang lebih baik daripadanya."
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2012/05/11/19070/doa-saat-ditimpa-musibah/#sthash.EwbdPZtg.dpuf
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا
Innaa Lillaahi Wainnaa Ilaihi Raaji'uun, Allaahumma'jurnii Fii Musiibatii Waahliflii Khairan Minha
"Sesungguhnya kita ini milik Allah dan sungguh hanya kepada-Nya kita akan kembali. Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku ini dan berilah ganti yang lebih baik daripadanya."
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2012/05/11/19070/doa-saat-ditimpa-musibah/#sthash.EwbdPZtg.dpuf







Dari Ummu Salamah Radhiyallahu 'Anha, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا إِلاَّ أَجَرَهُ اللَّهُ فِى مُصِيبَتِهِ وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا قَالَتْ فَلَمَّا تُوُفِّىَ أَبُو سَلَمَةَ قُلْتُ كَمَا أَمَرَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم فَأَخْلَفَ اللَّهُ لِى خَيْرًا مِنْهُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
"Tak seorang hamba (muslim) tertimpa musibah lalu ia berdoa: 'Sesungguhnya kita ini milik Allah dan sungguh hanya kepada-Nya kita akan kembali. Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku ini dan berilah ganti yang lebih baik daripadanya.' Ummu Salamah berkata: Saat Abu Salamah wafat, aku berdoa sebagaimana yang diperintahkan Rasulullah kepadaku, lalu Allah memberi ganti untukku yang lebih baik darinya, yakni Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam." (Muttafaq 'Alaih)
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2012/05/11/19070/doa-saat-ditimpa-musibah/#sthash.EwbdPZtg.dpu





Dari Ummu Salamah Radhiyallahu 'Anha, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا إِلاَّ أَجَرَهُ اللَّهُ فِى مُصِيبَتِهِ وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا قَالَتْ فَلَمَّا تُوُفِّىَ أَبُو سَلَمَةَ قُلْتُ كَمَا أَمَرَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم فَأَخْلَفَ اللَّهُ لِى خَيْرًا مِنْهُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
"Tak seorang hamba (muslim) tertimpa musibah lalu ia berdoa: 'Sesungguhnya kita ini milik Allah dan sungguh hanya kepada-Nya kita akan kembali. Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku ini dan berilah ganti yang lebih baik daripadanya.' Ummu Salamah berkata: Saat Abu Salamah wafat, aku berdoa sebagaimana yang diperintahkan Rasulullah kepadaku, lalu Allah memberi ganti untukku yang lebih baik darinya, yakni Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam." (Muttafaq 'Alaih)
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2012/05/11/19070/doa-saat-ditimpa-musibah/#sthash.EwbdPZtg.dpuf
Dari Ummu Salamah Radhiyallahu 'Anha, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا إِلاَّ أَجَرَهُ اللَّهُ فِى مُصِيبَتِهِ وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا قَالَتْ فَلَمَّا تُوُفِّىَ أَبُو سَلَمَةَ قُلْتُ كَمَا أَمَرَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم فَأَخْلَفَ اللَّهُ لِى خَيْرًا مِنْهُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
"Tak seorang hamba (muslim) tertimpa musibah lalu ia berdoa: 'Sesungguhnya kita ini milik Allah dan sungguh hanya kepada-Nya kita akan kembali. Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku ini dan berilah ganti yang lebih baik daripadanya.' Ummu Salamah berkata: Saat Abu Salamah wafat, aku berdoa sebagaimana yang diperintahkan Rasulullah kepadaku, lalu Allah memberi ganti untukku yang lebih baik darinya, yakni Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam." (Muttafaq 'Alaih)
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2012/05/11/19070/doa-saat-ditimpa-musibah/#sthash.EwbdPZtg.dpuf

MSE

Assalamualaikum.

I saw a young Malay gentleman, tall and medium body built with short hair, well groomed with his white coat on, stethoscope on neck. There was no signs of self neglect.
There was excellent rapport but he looked uncomfortable standing at the bedside. He was sweating and trembling all the time. He looked sleepy.

He had no psychomotor retardation or agitation. But he had mannerism, ticking his pen all the time during interview.

He spoke terribly in English, his volume was soft and rate was slow. The tone was monotonous. The amount was inadequate and his speech is sometimes irrelevant but coherent. There was neologism, even the lecturers cannot understand at all.

His mood is anxious, and his affect was appropriate and congruent to the thought.

There were evidences of disorder of thought process, including circumstantiality and elements of tangentiality and derailments.

Sometimes there was loosening of associations. 

Of thought content, he had delusion of guilt, of not studied before the exam. He believe that he had no time, no time and no time.
He also had delusion of grandiosity that he is a multi tasking man, and he performed better with last minute work, and the fact that he had so much time to finish his SSM even he managed to blog. 
Moreover, he had delusion of persecutory that the lecturers will fail him, and the patients are terrible and not cooperative.
He had delusion of jealousy, of friends who always performed better than him in exams although he knew that his friends are hard working.
He also jealous to friends whom are married, have children but still passing the exams with flying colors.

He had delusion of perception, small hand book and printed copies are enough for his study  and delusion of references.



He also had erotomania but he cannot further elaborate on that matter. :)


He was not suicidal, but there was feeling of hopelessness.

He denied of visual hallucinations, and claimed that he had auditory hallucinations when answering in the examinations. 

He was well orientated in time place and person. But his attention was poor, he kept requesting examiners to repeat the questions and his memory was partially intact. His abstract was good. His judgement and insight were clearly impaired. 

My provisional diagnosis, Schizophrenia like syndrome, with co morbid medical student.

My acute management :
Do an ECT. Unilateral so that memory is not impaired. Just kidding.

My definitive management :
Cognitive and behavioural therapy, suggest to patient correct management of their SSM, CWUs Exams and hafazan.

Group therapy, there are lot of them actually.
Family therapy, encourage patient to spend time with family.

Motivation Enhancement therapy, to improve patient addiction to facebooking, instagraming and blogging.













Stop complaining, and bersyukurrlah !!!


- courtesy of Dr Loo.

Hi hi hi.